BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Teknologi
setiap tahunnya terus berkembang dengan pesat dalam segala bidang. Salah
satunya dalam bidang komunikasi. Kebutuhan akan mekudahan dalam berkomunikasi
kini sangat terasa berbeda dibandingkan dengan zaman dahulu. Begitu juga dengan
cara untuk mengirim informasi dari satu orang ke orang yang lainnya.
Sebelum
ditemukannya pesawat telepon, dulu orang-orang berkomunikasi dengan cara yang
beragam, dimulai dengan menggunakan asap, mengirim surat, sampai akhirnya
ditemukan alat komunikasi yaitu pesawat telepon.
Saat
ini jaringan telepon semakin maju. Akan tetapi belum banyak orang yang
mengetahui tentang jaringan seluler yang mereka gunakan termasuk dari kelebihan
dan kekurangannya jaringan tersebut. Dalam makalah ini akan dijelaskan jaringan
yang digunakan dalam telepon yaitu jaringan CDMA dan jaringan GSM.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.
Menjelaskan sejarah singkat
CDMA dan GSM
2.
Menjelaskan cara kerja CDMA dan
GMS
3.
Menjelaskan kelebihan dan
kekurangan CDMA dan GSM
1.3. RUMUSAN MASALAH
1.
Bagaimana sejarah dari jaringan
CDMA dan GSM?
2.
Bagaimana cara kerja jaringan
CDMA dan GSM?
3.
Apa kelebihan dan kekurangan
jaringan CDMA dan GSM?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH PERKEMBANGAN CDMA DAN GSM
2.1.1 CDMA
CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan
teknologi spread-spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui
bandwith yang lebar (1,25 MHz). CDMA juga merupakan sebuah bentuk
pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah metode akses secara
bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) atau
frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara mengkodekan data dengan sebuah
kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal yang ada dan mengunakan
sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode khusus itu untuk melakukan
pemultipleksan.Teknologi ini asalnya dibuat untuk kepentingan militer,
menggunakan kode digital yang unik, lebih baik daripada channel atau frekuensi
RF.
Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap
interfensi, dan sejumlah pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spektrum
frekuensi secara bersama karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.
Ponsel CDMA ada dua jenis, tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus di
program oleh petugas operator yang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA yang
dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam istilah
GSM dikenal dengan SIM Card.
Adapun jejak perkembangan CDMA adalah sebagai
berikut :
1.
Pada Tahun 1988. Qualcomm
sebagai salah satu perusahaan di Amerika Utara yang terkemuka membuat konsep
CDMA selular.
2.
Kemudian pada tahun 1989.
Qualcomm mengadakan demonstrasi memperkenalkan CDMA pertama kali di San Diego,
Amerika.
4.
Tahun 1991. Qualcomm berhasil
mengadakan tes skala besar di San Diego, Amerika.
5.
Tahun 1992. CDMA soft hand off
dari perusahaan Qualcomm dipatenkan oleh pemerintah Amerika.
6.
Tahun 1993. CDMA market trial pertama kali mulai dipasarkan. Telecommunications Industry
Association ( TIA ) di Amerika Serikat
menggunakan CDMA sebagai standar komunikasi digital. Korea Selatan juga sudah mulai mempelajari dan
mencoba mengimplementasikan CDMA
teknologi.
7.
Tahun 1994. Perusahaan Qualcomm
bersama perusahaan terkemuka yaitu Sony Electronics ( saat ini dikenal dengan
nama Sony Co. Ltd ) mendirikan sebuah perusahaan patungan ( joint venture )
dengan nama Qualcomm Personal Electronics ( QPE ) untuk mengembangkan dan
memproduksi handphone berbasis teknologi CDMA.
8.
Tahun 1995. Jaringan CDMA yang
menjangkau beberapa negara di dunia untuk pertama kali diluncurkan. Qualcomm
meluncurkan CDMAOne handset pertama kali.
9.
Tahun 1997. Jaringan CDMA sudah
mulai masuk ke wilayah Jepang. IS-95B standard completed untuk CDMA system (
meliputi penambahan kemampuan transmisi data menjadi 64 Kbps ).
10.
Tahun 1998. Telecommunication
Industry Association menyarankan konsep CDMA2000 sebagai solusi komunikasi 3G
untuk International Telecommunication Union. Perusahaan LG Telecom merilis data
service CDMA untuk pertama kali.
11.
Tahun 1999. Perusahaan
handphone terkemuka, Ericsson bersama perusahaan Qualcomm mencapai kesepakatan
bersama untuk mendukung standard 3G CDMA dan ditandai dengan dijualnya divisi
infrastruktur wireless milik Qualcomm kepada Ericsson. Data statistik sampai
tahun ini menyatakan bahwa sudah ada 83 operator dari 35 negara.
12.
Tahun 2000. Japan’s IDO dan DDI
mulai mengembangkan 64 Kbps CDMA packet data service. Qualcomm, Samsung, dan
Sprint PCS adalah 3 perusahaan terkemuka
secara bersama-sama merilis 3G CDMA voice call. Dua perusahaan yaitu Qualcomm dan Lucent melengkapi
perilisan 153 Kbps 3G CDMA2000 data call. Qualcomm menjual peralatan bisnis
handset CDMA kepada Kyocera Wireless
Corp. Perusahaan terkemuka SK Telecom meluncurkan 3G CDMA2000 pelayanan
komersial kelas dunia untuk pertama kali di dunia.
13.
Tahun 2001. Qualcomm
memperkenalkan BREW system. QCT dan Nortel Networks memperkenalkan mobile IP
call pertama. Ketiga perusahaan terkemuka dunia yaitu QCT, SchlumbergerSema dan
Samsung mendemonstrasikan CDMA roaming menggunakan R-UIM-enabled CDMA handset.
GpsOne diperkenalkan pertama kali oleh perusahaan terkemuka milik Jepang yaitu
SECOM.
14.
Tahun 2005. Sampai tahun ini,
data statistik menunjukkan bahwa sudah ada 143 operator penyedia layanan CDMA2000
di 67 negara. Kemudian ada 64 perusahaan penghasil maupun pendukung peralatan
layanan CDMA2000 baik handset maupun aksesoris tambahan lainnya.
2.1.2 GSM
GSM muncul pada pertengahan
1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular untuk seluruh Eropa
oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute). Pengoperasian GSM
secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir 1992 karena GSM
merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa
dijadikan standar. Pada September 1992, standar type approval untuk handphone
disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam
memproduksi GSM.
Pada awal pengoperasiannya, GSM
telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang sangat pesat dan arah
pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah perkembangan teknologi GSM adalah
DCS (Digital Cellular System) pada alokasi frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi
tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel.
Selain itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan
daya pancar handphone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala
akan dapat di kurangi. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan Amerika,
termasuk Indonesia. Indonesia awalnya menggunakan sistem telepon selular analog
yang bernama AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile
Telephone). Namun dengan hadir dan dijadikannnya standar sistem komunikasi
selular membuat sistem analog perlahan menghilang, tidak hanya di Indonesia,
tapi juga di Eropa. Pengguna GSM pun semakin lama semakin bertambah. Pada akhir
tahun 2005, pelanggan GSM di dunia telah mencapai 1,5 triliun pelanggan.
Akhirnya GSM tumbuh dan berkembang sebagai sistem telekomunikasi seluler yang
paling banyak digunakan di seluruh dunia.
2.2
CARA KERJA CDMA DAN GSM
2.2.1
CDMA
Dalam
CDMA setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan
tetapi menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan
antara pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang
besar, dalam bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari
pengguna sehingga interferens akan meningkat. Kondisi ini akan menurunkan
unjuk-kerja sistem. Ini berarti kapasitas dan kualitas sistem dibatasi oleh
daya interferens yang timbul pada lebar bidang frekuensi yang digunakan. CDMA
merupakan akses jamak yang menggunakan prinsip komunikasi spectrum tersebar.
Isyarat bidang dasar yang hendak dikirim disebar dengan menggunakan isyarat
dengan lebar bidang yang besar yang disebut sebagai isyarat penyebar (spread
spectrum). Spread spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensi
yang jauh lebih lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan pada transmisi
standard (misal; TDMA, FDMA). Sebagai contoh adalah CDMA IS-95 menggunakan
lebar pita frekuensi 1.25 MHz, sedangkan AMPS hanya 30 kHz untuk menyalurkan
sinyal suara. Proses pelebaran pita frekuensi ini disebut dengan spreading.
Terdapat 2 teknik utama dalam spread spectrum yaitu frequency hopping dan
DS-CDMA (yang lebih dikenal sebagai CDMA saja diperlihatkan pada Gambar 1).
Frequency
hoping diperoleh dengan merubah-rubah frekuensi pembawa berdasarkan waktu
dengan pola yang mendekati acak, pseudorandom. Sedangkan CDMA diperoleh dengan
memodulasi sinyal informasi dengan spreading sequence yang dikenal sebagai
pseudonoise (PN) sinyal digital yang menjadikan sinyal informasi berpita lebar
dan berbentuk seperti derau (noise).
Cara kerja CDMA ini dapat dianalogikan dengan
cara berkomunikasi dalam satu ruangan yang besar. Setiap pasangan dapat
berkomunikasi secara bersama-sama tetapi dengan bahasa yang berbeda, sehingga
pembicaraan pasangan satu bisa dianggap seperti suara kipas bagi pengguna yang
lain, karena tidak diketahui maknanya. Pada saat banyak yang berkomunikasi maka
ruangan menjadi bising. Kondisi ini membuat ruangan menjadi tidak kondusif lagi
untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, jumlah yang berkomunikasi harus dibatasi.
Agar jumlah yang berkomunikasi bisa maksimal maka kuat suara tiap pembicara
tidak boleh terlalu keras.
2.2.2
GSM
Pemindahan
hubungan antar BTS dari MSC yang berbedaSecara umum, network element dalam
arsitektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi:
1. Mobile Station ( MS )
2. Base Station Sub-system ( BSS )
3. Network Sub-system ( NSS ),
4. Operation and Support System ( OSS )
Secara
bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN
(Public Land Mobile Network). Mobile Station atau MS merupakan perangkat yang
digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Terdiri atas:
· Mobile Equipment ( ME ) atau
hanset, merupakan perangkat GSM yang berada di sisi pengguna atau pelanggan
yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirim dan penerima sinyal)
untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya.
· Subscriber Identity Module ( SIM )
atau SIM Card, merupakan kartu yang berisi seluruh informasi pelanggan
dan beberapa informasi pelayanan. ME tidak akan dapat digunakan tanpa SIM
didalamnya, kecuali untuk panggilan darurat. Data yang disimpan dalam SIM
secara umum, adalah:
· IMMSI (International Mobile Subscriber Identity), merupakan penomoran
pelanggan.
· MSISDN (Mobile Subscriber ISDN), nomor yang merupakan nomor panggil pelanggan.
· Base Station System atau BSS, terdiri atas: BTS Base Transceiver Station, perangkat GSM yang
berhubungan langsung dengan MS dan berfungsi sebagai pengirim dan penerima
sinyal.
· BSC Base Station Controller, perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang
berada di bawahnya dan sebagai penghubung BTS dan MSC.
BAB III
KESIMPULAN
CDMA (Code
Division Multiple Access), menggunakan teknologi spread-spectrum untuk
mengedarkan sinyal informasi yang melalui bandwith yang lebar (1,25 MHz). CDMA
juga merupakan sebuah bentuk pemultipleksan (bukan sebuah skema pemodulasian)
dan sebuah metode akses secara bersama yang membagi kanal tidak berdasarkan
waktu (seperti pada TDMA) atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun dengan cara
mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal
yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari kode-kode
khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
Dalam CDMA
setiap pengguna menggunakan frekuensi yang sama dalam waktu bersamaan tetapi
menggunakan sandi unik yang saling ortogonal. Sandi-sandi ini membedakan antara
pengguna satu dengan pengguna yang lain. Pada jumlah pengguna yang besar, dalam
bidang frekuensi yang diberikan akan ada banyak sinyal dari pengguna sehingga
interferens akan meningkaT.
GSM muncul
pada pertengahan 1991 dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi selular
untuk seluruh Eropa oleh ETSI (European Telecomunication Standard Institute).
Pada awal
pengoperasiannya, GSM telah mengantisipasi perkembangan jumlah penggunanya yang
sangat pesat dan arah pelayanan per area yang tinggi, sehingga arah
perkembangan teknologi GSM adalah DCS (Digital Cellular System) pada alokasi
frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan
yang semakin besar per satuan sel. Selain itu, dengan luas sel yang semakin
kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar handphone, sehingga bahaya
radiasi yang timbul terhadap organ kepala akan dapat di kurangi.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar